Kamis, 23 Februari 2017

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA



KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA 

PENGERTIAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
         
   Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya disuatu daerah,wilayah,atau negara.Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (Internaional),tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang diberbagai daerah dalam suatu negara.
            Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat kaya dengan aneka macam budaya merupakan salah satu contoh  yang sangat berharga bagi para pelaku bisnis dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya. Sebagaimana diketahui ,setiap daerah yang ada di Indonesia ini memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya ,seperti bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain ,bagaimana seseorang menghargai orang lain,bagaimana mereka berpakaian,dan bagaimana mereka memperlakukan suatu produk.

PENTINGNYA KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
         
   Sudah saatnya para pengambil keputusan,khususnya manajemen puncak  menganatisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini era yang ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini,menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa,sehingga seolah dunia ini tidak lagi terikat dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu negara.
            Tanpa harus mengamati secara jeli,orang awam pun mengetahui bahwa sudah lama Indonesia memasuki era globalisasi. Contoh  sederhananya adalah masuknya sejumlah produk dan jasa dari luar negeri yang dapat dikonsumsi oleh konsumen di tanah air,seperti makanan cepat saji,minuman ringan,mainan anak-anak,pakaian,perlengkapan komunikasi,computer personal,produk elektronik(audio visual),dan pekerja asing dalam berbagai bidang keahliannya.
            Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini,komunikasi bisnis  lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis diantara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya,baik melalui tulisan (termasuk komunikasi lewat internet) maupun lisan (bertatap muka langsung ).
            Saat ini ada beberapa pola kerjasama ekonomi diberbagai kawasan dunia seperti kawasan ASEAN,APEC,dll


MEMAHAMI BUDAYA dan PERBEDAANNYA
  • Definisi Budaya
Menurut Boove dan Thill, budaya adalah system sharing atas simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, dan  norma-norma untuk berperilaku.
Dalam hal ini, semua anggota dalam budaya memiliki asumsi-asumsi yang serupa bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, dan berkomunikasi, serta cenderung untuk melakukan bedasarkan asumsi-asumsi tersebut..
  • Komponen Budaya
Budaya mencakup sekumpulan pengalaman hidup, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma, simbol-simbol, dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing. Komponen budaya lainnya adalah bahasa. Bahasa adalah suatu cara yang digunakan seseorang dalam mengungkapkan melalui simbol-simbol tertentu kepada orang lain. Bahasa adalah komponen budaya yang paling sulit dipahami. Meskipun demikian bahasa sangatlah penting untuk dipelajari dan dipahami dengan benar, sehingga melalui bahasa orang dapat memperoleh empati dan simpati dari orang lain.
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu
1.      Budaya material
Budaya material dibedakan kedalam dua bagian, yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah dan membentuk material menjadi suatu produk yang berguna bagi masyarakat pada umumnya. Ekonomi dimaksudkan sebagai suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Termasuk didalamnya adalah segala bentuk kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, distribusi, konsumsi, dan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan kreasi.
2.      Organisasi sosial
Organisasi sosial dan pendidikan adalah suatu lembaga yang  berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara humoris dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi sebelumnya.
3.      Sistem kepercayaan atau keyakinan
Sistem kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh masyarakat akan berpengaruh terhadap system nilai yang ada di masyarakat tersebut. Keyakinan yang dianut oleh masyarakat juga akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan mereka, misalnya bagaimana cara mereka membeli suatu produk maupun jenis produk apa yang mereka konsumsi.
4.      Estetika
Estetika berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, music, drama, dan tarian-tarian. Nilai-nilai estetika yang ditujukan masyarakat dalam berbagai peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang disampaikan mencapai sasaran secara efektif.
Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hilderbrandt , dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu:
a.      Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan tradisi atau kebiasaan yang dilakukan suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal/resmi.
Contoh : ketika seorang tamu masuk ke ruang pemimpin/ lainnya, maka pada umumnya ia akan mengetok pintu atau mengucapkan salam, baru dipersilahkan masuk ruang kantor.

b.      Informal
Pada tingkatan ini budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
Contoh : setiap kali diadakan hajatan (pernikahan/sunatan) selalu ditandai dengan janur kuning, hal itu sudah menjadi tradisi turun temurun atau kebiasaan di masyarakat.

c.       Teknis
Pada tingkatan ini bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Aturan-aturan disampaikan secara logis dan tepat. Pembelajaran secara teknis memiliki ketergantungan sangat tinggi pada orang yang mampu memberikan alasan-alasan yang logis bagi suatu tindakan tertentu.
Mengenal Perbedaan Budaya
Pada era globalisasi ketika banyak perusahaan asing yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia, diperlukan pemahaman yang baik dan benar terhadap budaya dalam suatu negara. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Perbedaan budaya dapat dilihat dari :
a.      Nilai-nilai Sosial
Nilai-nilai sosial yang tumbuh dan berkembang di suatu negara bisa jadi berbeda dengan negara lain. Contohnya orang-orang Amerika berpandangan bahwa uang akan dapat mengatasi berbagai masalah, kekayaan yang diperoleh dari usaha sendiri merupakan sinyal superioritas, dan orang yang bekerja lebih keras lebih baik daripada yang tidak bekerja keras, mereka juga membenci kemiskinan dan menghargai kerja keras.
b.      Peran dan Status
Peran wanita di negara maju cukup dominan dibanding di negara yang sedang berkembang. Tidaklah mengherankan wanita di negara-negara maju tersebut menduduki posisi-posisi penting dalam suatu perusahaan. Dalam hal konsep status cara pandangnya berbeda antara negara satu dengan negara lainnya.  Contoh kebanyakan status para eksekutif di Amerika Serikat dilihat dari symbol-simbol yang bernuansa materialistik, status sebagai seorang eksekutif ditandai dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet mahal, meja kerja eksklusif, dan sejumlah aksesori yang menarik.
c.       Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para manajemen puncak antara negara yang satu dengan negara yang lain berbeda, ada yang cepat tetapi ada juga yang lambat. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, para eksekutif selalu berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil keputusan penting.
d.      Konsep Waktu
Penilaian terhadap waktu antara negara yang satu dengan negara yang lain juga berbeda, ada yang ketat tetapi ada juga yang longgar/luwes. Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah berharga, sehingga mereka langsung menuju pada pokok persoalan (to the point) dan cepat. Sedangkan para eksekutif dari Amerika Latin umumnya memandang waktu relative luwes/fleksible, menurut mereka menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis lebih penting daripada sekedar dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
e.       Konsep Jarak Komunikasi
Jarak komunikasi yang berbeda juga berbeda untuk budaya yang berbeda. Sebaiknya kita dapat menjaga jarak ketika berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya.
f.       Konteks budaya
Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Didalam konteks budaya tinggi seperti Korea dan Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tetapi lebih banyak tergantung pada komunikasi nonverbal. Dalam melakukan percakapan mereka cenderung menyampaikan pesan-pesan secara tidak langsung yang disertai dengan ekspresi ataupun gerakan-gerakan tubuh.
g.      Bahasa Tubuh
Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman berkomunikasi lintas budaya. Sering kali orang perlu mewaspadai antara kata yang diucapkan dengan gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa maksud yang sebenarnya. Bentuk bahasa tubuh yang lainnya adalah kontak mata. Mata adalah salah satu bagian tubuh yang sangat ekspresif.
h.      Perilaku Sosial
Perilaku sosial antara negara satu dengan yang lain bisa menjadi penghambat komunikasi. Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di negara lain.
i.        Perilaku Etis
Perilku etis dan tidak etis antara negara satu dengan negara yang lain berbeda, oleh karenanya harus dipelajari terlebih dahulu etika bisnis di negara yang akan dituju. Contohnya di beberapa negara, perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap sebagai hal yang rutin. Sementara itu, bagi negara-negara seperti Amerika Serikat dan Swedia, hal itu bisa dikategorikan sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal.
j.        Perbedaan Budaya Perusahaan
Budaya organisasi suatu perusahaan tumbuh dan berkembang melalui suatu proses yang lama. Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu. Budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi dengan orang lain. Ia juga dapat melihat bagaimana pekerja melakukan tugasnya, bagaimana mereka menafsirkan dan bereaksi satu sama lainnya, dan bagaimana mereka memandang perubahan. Seseorang tidak dapat mengatasi berbagai hambatan bahasa dan budaya secara sempurna, tetapi ia akan mudah berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang yang memiliki budaya berbeda bila bekerja bersama-sama didalamnya. Cara itu memudahkan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Praktik merupakan salah satu cara yang cukup baik untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

KOMUNIKASI DENGAN ORANG BERBUDAYA ASING
            Ketika kita berbicara dengan orang asing yang tidak sama dengan bahasa kita, tentunya kita akan kesulitan untuk memahami apa yang mereka bicarakan. Oleh karena itu mempelajari bahasa asing sangatlah penting untuk kita pelajari demi kelancaran suatu bisnis. Bisnis yang kita rintis sedemikian rupa, tentunya kita sebagai pemilik bisnis tersebut ingin bisnis yang kita kelola bisa di terima didalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini akan melibatkan kita menjalin kerja sama dengan negara asing yang memiliki budaya yang berbeda.
            Masalah ini tentunya akan bisa kita tangani dengan mdah jika kita juga belajar budaya mereka, membaca buku dan artikel tentang budaya asing tersebut, dan selanjutnya menanyakan secara langsung kepada rekan bisnis Anda. Usahakan agar berkonsentrasi belajar pada masalah-masalah yang berkaitan dengan sejarah, budaya, agama, politik, nilai-nilai, dan adat istiadat, Berikkut ini adalah contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan perjalanan ke suatu negara.
§  Di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama anatara lima sampai dengan tujuh ayunan, melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk penolakan. Di Prancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunan atau gerakan.
§  Jangan memberi hadiah minuman-minuman beralkohol di negara-negara Arab.
§  Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, jangan heran kalau di tengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta izin keluar untuk mennaikan ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lima kali sehari.
§  Anda dianggap menghina tuan rumah jika Anda menolak tawaran makanan, minuman atau setiap bentuk kebaikan dinegara-negara Arab. Namun Anda jangan cepat-cepat menerima segala bentuk tawaran tersebut. Kalau mau menolak suatu tawaran, tolaklah dengan cara-cara yang soapan.
§  Tekankan usia perusahaan Anda ketika berhubungan bisnis dengan pengusaha di Jerman, Belanda, dan Swiss.
Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya
Mengembangkan apa yang telah kita pelajari tentang budaya tertentu memang suatu cara yang baik untuk lebih bisa mengirim pesan-pesan lintas budaya secara efektif. Ada dua hal penting, yaitu pertama, jangan terlalu yakin bahwa seseorang akan dapat memahami budaya orang lain secara utuh atau sempurna. Kedua, jangan mudah terbawa kepada pola generalisasi (Jawa: nggebyah uyah) terhadap perilaku seseorang dari budayayang berbeda.
Mempelajari dan mengembangkan komunikasi lintas budaya akan membantu seseorang beradaptasi dalam setiap budaya yang berbeda.
Negosiasi Lintas Budaya
Budaya yang berbeda adalah suatu bentuk tantangan atau ujian seberapa baik keterampilan komunikasi Anda. Moran, Stahl & Boyer Internasional, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan lintas budaya (cross-cultural training), membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu :
·         Budaya permukaan (surface culture) seperti makanan, hiburan, dan gaya hidup.
·         Budaya tinggi (deep culture), yang terdiri atas sikap dan nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.
Orang yang bersasal dari budaya yang berbeda mempunyai pendekatan negosiasi yang juga berbeeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi. Contoh negosiator dari Amerika Serikat cenderung relatif impersonal dalam melakukan negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam sudut pandang ekonmmi dan biasanya mereka menganggap unsur kepercyaan penting di antara mereka. Sebaliknya negosiator cina dan Jepang lebih suka pada suasana hubungan sosial. Jika ingin berhasil bernegosiasi di Cina, ada sebaiknya bersikap sabar dan menguasai bagaimana hubungan personal (pribadi) di Cina. Di kedua negara tersebut, anda harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun proses negosiasi.
Bernegosiasi dengan partner dari negara yang berbeda mungkin akan mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut dapat diatasi dengan menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang sesuai dengan budaya mereka. Alangkah baiknya jika sebelum bernegosiasi, kita mempelajari budaya mereka, ini akan sangat membantu kita untuk menciptakan hubungan kerja yang yang harmonis. Anda akan lebih mudah memahami pandangan mereka. Lebih lanjut, tunjukanlah sikap lues, sabar, disiplin dan sikap bersahabat akan berpengaruh positif bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat menemukan solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

RINGKASAN
          
  Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan peluang untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Pengembangan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya mejadi semakin penting artinya mengingat kecenderungan dunia bisnis yang semakin mengglobal .
            Terdapat tingkatan budaya yaitu : Formal,Informal,dan Tekis. Kendala utama dalam komunikasi lintas budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa. Perbedaan budaya sering kali menjadikan komunikasi tidak efektif .
            Perbedaan budaya dapat ditunjukka dalam nilai-nilai sosial ,ide status,kebiasaan pengambilan keputusan,sikap terhadap waktu,mengaturan jarak bicara,konteks budaya,bahasa tubuh,adat i stiadat perilaku hukum dan etika.
            Seseorang dapat mempelajari budaya tertentu dengan cara membaca buku-buku dan artikel,berbicara dengan orang yang menjadi bagian dari suatu budaya,mengunjungi suatu negara,belajar bahasanya,belajar sejarah budaya suatu negara agama,politik,nilai-nilai,dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat sutu negara.


DAFTAR PUSTAKA

Ø Purwanto,Djoko.2010.Komunikasi Bisnis.Jakarta:Penerbit Erlangga







JTerima kasih,semoga bermanfaat :)

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar